![]() |
Sosok itu adalah Mohammat Harun Alrasyid, atau biasa disapa MHR itu punya mimpi besar kedepan ingin menjadikan Kabupaten Ponorogo sebagai World City.
Salah satu terobosannya adalah sebagai World City kemudahan akses dalam hal transportasi publik diantaranya akan membuka jalur kereta api jurusan Ponorogo-Solo.
Ditemui wartawan Muhammat Harun Alrasyid mengatakan jika selama ini mungkin orang hanya berkutat jalur kereta api jurusan Ponorogo-Madiun dan itu secara ekonomi tidak begitu menguntungkan berbeda Ponorogo solo diyakini memiliki pengaruh dan manfaat yang besar. "Saya punya mimpi besar Ponorogo memiliki jalur kereta api Ponorogo-Solo. Dan itu bisa kita lakukan,"ungkapnya. Jumat (24/5/2024).
Lebih lanjut MHR menambahkan saat ini dirinya bersama team lebih banyak melakukan silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Ponorogo untuk meminta doa restu terkait niat baiknya untuk melakukan Revisi Ponorogo, Berani Beraksi Ponorogo Berakselarasi.
"Silaturahmi saja ke sejumlah Ponpes di Ponorogo untuk menyampaikan niat dan hajat saya. Kalau beliau merestui maka insyaallah saya siap,"ucap Mohammat Harun Alrasyid optimis karena memiliki banyak keluarga besar di Kabupaten Ponorogo.
Dengan kata lain, intinya, dirinya menunggu Dawuhe Kyai. Jika memang para Kyai yang beliau datangi merestui dan mempersilakan terkait hajatnya tersebut maka dirinya akan langsung gas pool.
Diakui MHR sejatinya jauh sebelum ini dirinya lebih banyak berkomunikasi dengan elit partai di Jakarta. Sementara di daerah belum banyak yang dia lakukan baru sebatas komunikasi biasa saja. Tapi kedepan pasti akan dilakukan seiring doa restu dari kyai di Ponorogo.
Lebih jauh MHR, menjelaskan motivasi dirinya maju calon bupati di Pilkada Ponorogo adalah salah satu point' pentingnya adalah untuk mewujudkan masyarakat sejahtera sehingga perlu ada lompatan jauh kedepan dan salah satunya adalah mewujudkan Ponorogo sebagai World City.
Dan itu bukan sesuatu yang tidak mungkin dan untuk menuju kesana Ponorogo sudah memiliki modal yang cukup besar karena Kabupaten Ponorogo dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia sebagai kota budaya karena seni Reognya yang mendunia sehingga bisa menarik investor dari luar.
Sementara selama ini yang terjadi, Bupati atau kepala daerah hanya bisa mengandalkan APBD untuk pembangunan sehingga sangat mustahil Ponorogo akan bisa maju dan berkembang dengan APBD yang hanya 2,3 triliun. Apalagi problem klasik Bupati Ponorogo adalah buruknya infrasturktur jalan.
"Ponorogo itu butuh lompatan-lompatan jauh. Bermodalkan seni reog yang sudah mendunia maka saya yakin Ponorogo bisa menjadi Word City. Dengan begitu akan banyak investor turun ke Ponorogo,"ujarnya.
"Saat ini saya bingung melihat Ponorogo itu mau dibawa kemana. Bicara soal swasembada beras kita kalah dengan Ngawi dan Nganjuk, begitu juga industri kalah dengan Madiun dan lain sebagainya. Maka perlu ada kesinambungan dalam pembangunan agar arah Ponorogo kedepan jelas,"ungkapnya.
Pun meski begitu, dirinya tetap mengapresiasi dengan apa yang sudah dilakukan pemerintahan sekarang salah satunya perubahan wajah kota dan mengusulkan reog bisa diakui dunia sebagai warisan tak benda melalui badan PBB UNESCO.
"Pengakuan reog dari badan dunia UNESCO itu sangat penting. Karena kita bisa menarik investor dunia untuk datang dan melakukan berbagai pembangunan sehingga akan ada lompatan jauh tanpa mengandalkan APBD.
MHR mencontohkan Wisata kawah Ijen yang dikenal luas bahkan sudah mendunia itu awalnya di klaim milik Kabupaten Banyuwangi berkat kepiawaiannya Bupati saat itu. Padahal, secara geografis Kabupaten Banyuwangi hanya masuk tiga Kecamatan sementara Kabupaten Bondowoso ada 13 Kecamatan. "Tapi berkat perjuangan yang kuat dan pemimpin yang punya visi jauh kedepan akhirnya Kawah Ijen kini menjadi milik Kabupaten Bondowoso,"terangnya.
Lanjut Mohammat Harun Alrasyid punya mimpi kedepan Ponorogo lebih maju dan terdepan di daerah Mataraman. Makanya, Kabupaten Ponorogo kedepan harus punya pemimpin yang visioner dan memiliki akses dan jaringan yang luas sehingga Kabupaten Ponorogo akan ada lompatan yang jauh tanpa harus terpaku pada APBD,"tegasnya.
Begitu juga soal pertanian, dirinya juga punya harapan yang besar jika pertanian Ponorogo bisa maju dan berkembang dan pastinya petani semakin sejahtera dan makmur.
"Di Ponorogo itu perlu ada BUMD khusus pertanian. Dimana melalui BUMD itu bisa membeli semua hasil panen petani. Sehingga tidak ada istilah petani terjerat sistem ijon dan lain sebagainya. "Tentu semua butuh proses untuk menuju kesana, dirinya mohon doa restu dan pastinya dukungan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan itu semua,"pungkasnya. (Ari FS)
COMMENTS